Kesan pertama melihatmu adalah api, kemudian asap menjelma uap dan langit-langit doa yang mendung. Sebelum senja runtuh di atas meja makan yang seketika berpulas merah, aku melihatmu menjadi penghujan. Deras, deras melarikan isi hati ke dalam gelas.
Kuah kari sore itu menjadi yang paling asin di setiap sudut lidah, terlalu banyak kesedihan yang terpelihara. Segala kesan kini memperlihatkan dirinya dalam sebuah pesan. Bahwasannya denting di setiap perjamuan adalah perpisahan yang harus disantap sebelum pesta usai. Bahwa siapa saja yang datang mengetuk, selalu membawa serta riwayat kepergian di punggungnya.
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Deras, Melarikan Isi Hati ke Dalam Gelas"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar