bersama debu dan patahan pena dan selarik namamu
akalku jatuh, sungkur, di atas trotoar
menghitung tapak kaki-kaki. Juga
suara langkahmu yang berkertap.
Mengendap...
Maria...
Papan iklan berwarna cahaya-cahaya
masihkah berkubang di bola matamu?
Meriwayatkan mimpi di perempatan.
Membisik doa di lampu-lampu jalan.
Belum ada tanggapan untuk "Riwayat Mimpi di Perempatan"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar