tangan-tangan Prometheus. Tatapku, warnaku,
segalaku ditelan telaga.
Dingin...
Dingin...
Dingin...
Seribu tahun kemudian, aku terjaga.
Sunyi...
Dan kau lelakiku...
yang pertama menjelma kehangatan
di antara ayat-ayat Luth yang terbakar.
Bandung, 15 September 2012
Absurditas Malka
Belum ada tanggapan untuk "Ayat-ayat Luth "
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar