IBX582A8B4EDEABB Tips Menulis Puisi: Meninggalkan Narkoba Menuju Sastra, Perjalanan Berliku Penyair Regi Sastra Sena UWRF 2014 | Info Absurditas Kata Tips Menulis Puisi: Meninggalkan Narkoba Menuju Sastra, Perjalanan Berliku Penyair Regi Sastra Sena UWRF 2014 - Info Absurditas Kata
Beranda · E-Mail Koran · Info Lomba · Kiat Menulis · Adsense · SEO Youtube · Jasa · Toko · Blog

Tips Menulis Puisi: Meninggalkan Narkoba Menuju Sastra, Perjalanan Berliku Penyair Regi Sastra Sena UWRF 2014


Sobat Info Absurditas Kata yang doyan banget sama puisi, berikut ini ada Tips Menulis Puisi dari salah satu peserta UWRF 2014, beliau adalah Regi Sastra Sena, penyair dari Sukabumi - Jawa Barat.

Puisi yang ditulis Regi Sastra Sena telah mengantarkan beliau pada salah satu festival kepenulisan terbesar di dunia, yaitu UWRF (Ubud Writers and Readers Festival). Semua itu tidak ujug-ujug loh, ada prosesnya, ada jalan berliku yang harus ditempuhnya. Langsung aja deh, simak obrolan Info Absurditas Kata dengan penyair Regi Sastra Sena.

Puisi, Asal-mula Langkah Pertama yang Terjejak dalam Ingatan
"Hmm, kalau ditanya, "Sejak kapan kamu menulis puisi?" Rasa-rasanya saya lupa lagi tepatnya kapan. Namun, saya mulai menulis puisi sejak duduk di bangku SMK. Tepatnya, menjelang awal kelas 3 sekitar tahun 2006. Namun tidak seserius dan seintens seperti sekarang. Dulu tidak terlalu sering. Paling dalam waktu satu minggu, hanya menghasilkan satu tulisan saja. Di samping belum mengenal betul kaidah-kaidah dalam perpuisian. Yang pada akhirnya saya menyadari bahwa tulisan-tulisan tersebut hanya sebatas coretan-coretan biasa saja, yang dalam beberapa kali bahkan sempat mengalami revisi." 

Begitu tuh kata penyair Regi Sastra Sena, mulanya cuma curat-coret biasa tapi ketekunannyalah yang kemudian menjadikan coretannya itu menjadi luar biasa! Kalau kamu punya kebiasaan sama, keep going dan rajin membaca, supaya tulisanmu semakin baik dan terus membaik.

Cinta, Puisi Pertama Sejuta Anak Manusia: 
Getirnya Perjalanan Meninggalkan Narkoba Menuju Sastra
"Bila ditanya tentang puisi pertama, saya rasa hampir satu juta umat manusia pasti akan menjawab "cinta". Ya, cinta. Tak bisa kita mungkiri begitu saja betapa cinta mengilhami jiwa-jiwa manusia untuk menulis, menulis, dan menulis. 

Saya jadi teringat kata-kata yang pernah diucapkan seorang filsuf besar Yunani, Plato. Bahwa, "Dalam pengaruh cinta semua orang adalah penyair". Begitupun saya sendiri. Puisi yang pertama kali saya tulis adalah perihal cinta. Justru inilah awal mula di mana saya menyukai dunia tulis menulis. Selain menemukan keasyikan tersendiri, tak bisa saya tampik, bahwa menulis mengubah arah pandang dalam menilai kehidupan, dan sebagai objek transisi secara pribadi. Di sini, saya katakan objek transisi karena saya sempat menjadi pemakai narkoba beberapa tahun lamanya. Dan tanpa saya sadari, Alhamdulilah sekiranya Tuhan masih menyayangi saya dengan memperkenalkan saya pada puisi.

Pernah sekali waktu saya bertemu dengan seorang gadis dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Bahkan sampai sekarang masih saya ingat betul nama dan wajahnya. Di sinilah pertama kali saya menulis."

Anjrit! Penyair Regi Sastra Sena patut dianugerahi jempol sebanyak-banyaknya nih. Puisi telah mengubah hidupnya dari jalan narkoba kepada jalan sastra. Salut! Ya, cinta memang sering jadi tema besar bagi para penulis puisi, mau pemula atau pun yang sudah jawara. Sobat Info Absurditas Kata yang lagi jatuh cinta pasti deh ngedadak puisi, tuliskan saja perasaanmu dan biarkan itu menjadi puisi.

Jangan biarkan mutiara terpendam
Tenggelam luruh semakin dalam
Apakah aku berarti?
Apakah ada cinta di hatimu untukku?
Lebih baik menyatukan perbedaan
Daripada mengejar dan memimpikan kecocokan 

Sebenarnya ini bukanlah puisi, hanya sekadar coretan biasa saja. Namun inilah tulisan saya yang pertama kali dan saya sebut puisi. Mengapa saya berani menyebut tulisan biasa seperti itu dengan nama puisi?

Dalam penggunaan sehari-hari, kata ”sajak” dan ”puisi” kerap dipertukarkan sebagai sinonim, tetapi kadang-kadang digunakan untuk menunjuk dua ihwal yang sedikit berlainan. Kata ”sajak” tak jarang merujuk pada wujud formal yang tampak pada sebuah komposisi verbal yang berirama—termasuk di dalamnya rima, panjang-pendek larik, dan pembagian bait. Karena itu, frase ”pola persajakan” mengacu pada penyusunan unsur-unsur tersebut dalam sebuah karya. Sedangkan ”puisi” bisa mengarah pada watak sugestif bahasa yang digunakan atau kekuatan dan kepadatan imajinasi yang terkandung dalam suatu karya tulis, entah karya itu mengandung ”pola persajakan” atau pun tidak. Bahkan, kawasan ”puisi” kini seakan lebih luas dari sastra: sekali waktu kita mendengar sebuah film atau lukisan disebut ”puitis” atau dikatakan sebagai sebuah ”puisi”—bukan karena ada kata-kata bersajak di dalamnya, melainkan karena kekuatan visualnya. 

Wow! Puisi dari penyair Regi Sastra Sena masih bisa kita baca, puitis, magis, romantis :D Puisi pertama sobat Info Absurditas Kata ada di mana nih, hilang ya? 

Jalan Terjal Berliku-liku Menuju Antologi Puisi
Hehehe... Terkadang saya suka malu sendiri kalau ditanya buku antologi puisi. Belum memiliki karya semisal antologi tunggal tetapi sudah mengaku penyair. Hm, sejauh ini saya belum satu pun menelurkan buku antologi kumpulan puisi tunggal. Paling beberapa buku kumpulan puisi bersama kawan-kawan yang lain. Adapun untuk buku antologi tunggal, saat ini masih dalam tahap perencanaan dan pengumpulan materi. Insya Allah tahun depan bisa terlaksana, dan semoga diberikan rezeki agar prosesnya lancar.

Ya benar banget, menjadi penyair tidak ditandai dengan lahirnya buku antologi. Penyair Regi Sastra Sena yang sedang berproses melahirkan antologinya pun sudah bisa berkenalan dengan penulis dari berbagai belahan dunia dan menebarkan karya-karyanya ke tingkat dunia :D Eh, sebenarnya dia sudah punya antologi, salah satunya buku Antologi Dwibahasa Saraswati 2014. 

Kita doakan, bantu, dan tunggu semoga proses lahirnya buku antologi karya Regi bisa segera hadir di tengah-tengah kita. Janji ya, kalau sudah terbit bukunya, sobat Info Absurditas Kata pada mau beli itu buku. Oke.

Monumen untuk Setiap Karya dalam Menulis Puisi
Dalam dunia kepenulisan, sejauh ini pencapaian saya dalam dunia tulis menulis, Alhamdulilah tahun ini terpilih menjadi salah satu peserta UWRF 2014. Saya sangat bersyukur bisa bertemu teman-teman lain yang jauh lebih dulu berkecimpung di dunia kepenulisan. Selain bisa bertukar pikiran, banyak hal-hal yang tidak bisa begitu saja dilupakan. Meskipun saat-saat kebersamaan itu tidak seberapa lama.

Edan! Penyair Regi ini lagi-lagi patut diteladani, berbekal pedihnya meninggalkan kelam dunia menuju sastra akhirnya puisi-puisi beliau tampil di jagat internasional. Ajang UWRF yang menjadi angan-angan sebagian besar penulis telah dicecapnya pada tahun 2014. Buat sobat Info Absurditas Kata yang ingin ikutan Seleksi Penulis UWRF 2015 sekarang waktunya!

Memaknai Puisi Memaknai Kegaiban
Sederhana saja. Bagi saya, "Puisi adalah jembatan gaib yang menuntun kita pada sebuah dunia baru tak bernama yang dipenuhi dengan berbagai warna keajaiban." 

Puisi oh puisi, tak pernah ada definisi pasti. Apa makna puisi bagi kamu Sob?

Tips Menulis Puisi: Jadilah "Kejam" kepada Diri Sendiri! 
Tipsnya, tuliskanlah terlebih dahulu apa yang ingin dituliskan dengan bahasa sesederhana apa pun. Jangan berpikir itu baik atau buruk atau tidak akan ada yang menyukai nantinya. Yang pasti, jika bukan kita sendiri yang menghargai tulisan kita, siapa lagi. Dan satu hal, jangan ada, jangan pernah ada alasan sedang tidak mood, tidak adanya inspirasi, dan berbagai macam alasan lain sebagai kesesatan pikiran kita. Justru semestinya kita memiliki kepekaan terhadap rangsangan eksternal dengan membaca dan mencatat gejala-gejala yang ada di sekitar kita. Tuliskan saja dulu sebagaimana kata-kata itu ingin dituliskan. Toh nanti kata-kata akan memperbaiki dirinya sendiri. Dan jangan lupakan satu hal, bertanyalah kepada orang-orang yang menurut kita berkompeten di bidang kepenulisan.

Nah, itu dia tips menulis puisi dari penyair Regi Sastra Sena, tips itu bisa kamu cerna baik-baik agar puisi-puisi kamu jauh lebih canggih dan mungkin bisa bernasib lebih bagus dari pemberi tipsnya. Semangat terus Sob, tuliskan puisimu! Selain tips menulis puisi di atas, beliau juga menyukai beberapa tips menulis di bawah ini:

Aku rasa, beberapa tips menulis ini ada benarnya.

Aku menyarankan siapa saja yang ingin memiliki karier dalam bidang kepenulisan untuk menebalkan kulit mereka sebelum mengembangkan bakat mereka. – Harper Lee

Inspirasi tidak bisa ditunggu. Kamu harus mengejarnya dengan pentungan. – Jack London

Menulis buku adalah pergulatan yang mengerikan dan melelahkan, seperti pertarungan panjang yang disertai oleh rasa sakit berlebihan. Tak ada orang yang akan sudi melakukannya bila tidak didorong oleh iblis yang sulit untuk ditolak kehadirannya dan sulit untuk dimengerti keberadaannya. – George Orwell

Mulailah menuliskan cerita yang hanya bisa diceritakan olehmu, karena akan selalu ada penulis yang lebih baik dan lebih pintar darimu. Akan selalu ada orang yang lebih hebat darimu dalam melakukan berbagai hal, tapi tak ada di antara mereka yang bisa menjadi dirimu. – Neil Gaiman

Bagi penulis yang tidak imajinatif, mereka selalu menggunakan konsistensi sebagai alasan utama. – Oscar Wilde

Jangan pernah mengikuti saran tentang menulis dari orang lain dengan serius. – Lev Grossman

Demikian Sob, semoga Tips Menulis Puisi di atas bisa menginspirasi. Sekali lagi kita standing applause untuk perjalanan penyair Regi Sastra Sena yang cemerlang ini. Ketika banyak penyair terjerumus dalam dunia mabuk-mabukan dan narkoba, beliau justru sebaliknya berhasil menyelamatkan diri dari dunia sialan itu. Salut!

Tips Menulis Puisi

Buat yang ingin kenal lebih jauh dengan beliau atau karya-karya beliau, silakan berteman di Facebook atau Twitternya, kalau kamu ikutan kecanduan puisi tidak perlu menghubungi dokter. Sebenarnya mau banget sih mem-posting satu atau dua puisi beliau di sini tapi isin Adminnya :D 

Oke deh, sampai jumpa lagi di Tips Menulis berikutnya. Hatur nuhun.

Artikel keren lainnya:

2 Tanggapan untuk "Tips Menulis Puisi: Meninggalkan Narkoba Menuju Sastra, Perjalanan Berliku Penyair Regi Sastra Sena UWRF 2014"

  1. Teu aya nu komentar :( Abdi we ah nu komentar, ngawiat backlink http://mulyasari-karawang.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. INi komentar facebooknya kenapa hilang? :0

    ReplyDelete

Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar