IBX582A8B4EDEABB Travel Writer itu Bukan Soal Piknik Doang! (Edrida Pulungan Travel Writer 5 Benua) | Info Absurditas Kata Travel Writer itu Bukan Soal Piknik Doang! (Edrida Pulungan Travel Writer 5 Benua) - Info Absurditas Kata
Beranda · E-Mail Koran · Info Lomba · Kiat Menulis · Adsense · SEO Youtube · Jasa · Toko · Blog

Travel Writer itu Bukan Soal Piknik Doang! (Edrida Pulungan Travel Writer 5 Benua)

Siapa nih yang suka menulis dan jalan-jalan?
Jenis tulisan sambil bertualang ini sepertinya lagi disukai pasar. Buku-bukunya juga asyik, menyampaikan informasi tentang sosial-budaya-geografi-wisata (juga kuliner) dari belahan dunia. Menjadi Travel Writer sepertinya menyenangkan, selalu ada pengalaman baru, selalu menemukan inspirasi baru.

Buat Soba Info Absurditas Kata yang berminat menggeluti dunia Travel Writer, berikut ini kita akan berbagi Proses Kreatif Travel Writer dari narsum kita yang sudah malang-melintang di dunia kepenulisan dan petualangan. Please Welcome, narsum kita Edrida Pulungan penulis sekaligus petualang yang telah melahirkan banyak karya.


Kendala Menjadi Penulis yang Petualang?
Admin menemukan Mbak Edrida di Ubud - Bali, dasar penulis petualang, mainnya jauh-jauh terus, kian-kemari. Tulisannya tenang Ubud Bali bisa Sobat intip di blog pribadinya, nanti. Ternyata, menjadi Travel Writer itu ada kendalanya loh, Sob. (Duh, min... Apa sih di dunia ini yang nggak ada kendalanya?)


Kendalanya adalah keterbatasan waktu, misalnya punya waktu libur tiga hari dan harus mampu mengeksplore dan menuliskan hal-hal yang unik selama perjalanan. Terkadang perjalanan juga tidak terduga misalkan jika naik kapal ke pulau hanya ada satu-satu jadi harus bisa manage waktu agar bisa mengulas banyak

Bagi travel writer segala macam kendala bukanlah masalah, kendala-kendala itu justru menjadi tantangan. Semakin besar kendala yang menghadang, semakin menantang dan asyik untuk ditaklukkan.

Mbak Edrida sudah bilang tuh di atas, MANAJEMEN WAKTU, Sob. Menjadi penulis itu kudu bisa ngatur waktu. Mana waktu buat nulis, mana waktu buat makan. Buat kita yang masih pemula, minimal selalu meluangkan waktu dalam sehari unuk menuliskan sesuatu, apa pun itu! Kebiasaan tersebut diharapkan menjadi habitus (kebiasaan) Catet!

Ada Kendala Pasti Ada Jalan Keluarnya
Seorang penulis dalam hal ini Travel Writer, khususnya Mbak Edrida, ia punya jalan khusus dalam menghadapi kendala kepenulisan ketika bertualang. Begini katanya:
Caranya memanage waktu, buat prioritas apa tema yang ditulis soal objek wisatakah, kulinerkah, masyarakat lokalkah, budayanyakah. Setelah maksimal bisa dilengkapi dengan hal-hal menarik dan unik selam perjalanan.
Selain manajemen waktu, seorang Travel Writer juga harus punya SKALA PRIORITAS (Catet!) sepertinya agar lebih memudahkan untuk mengerjakan penulisan dari petualangan itu. Tulisannya jadi lebih terstruktur, massif, dan sistematis. #EuhMalahKampanye


Petualangan Dulu Apa Nulis Dulu?
Travel Writer itu mesti beneran bertualang ya? Nggak bisakah menulis dulu kemudian bertualang atau pura-pura bertualang? Hihihi... Mana dulu sih yang harus dilakukan, menulis dulu atau bertualang dulu? (Duh, admin jadi inget pertanyaan klasik, ayam dulu atau telor dulu?)
Hehehehe, ya travelling dulu baru ditulis, selama travelling bisa buat draft apa yang akan ditulis, misalnya saat nunggu boarding yang agak lama, bisa buat kerangkanya dulu.
O begitu rupanya, kamu tidak bisa menjadi Travel Writer kalau hasil tulisanmu dapet dari Google Travel =)) #TeuNyambungMin!

Daftar Buku Edrida Pulungan
Mbak Edrida ini Sob, sudah menulis banyak banget buku. Admin sendiri pernah melihat sekilat bukunya yan berjudul Di atas Langit Eropa, Melamarmu waktu di Ubud Bali, lalu. Buku yang keren. Buku apa aja sih yang sudah ditulis beliau? Ini daftarnya, mungkin kamu sudah membaca beberapa di antaranya, mungkin kamu juga harus mendapatkan beberapa bukunya yang belum kamu baca.
Saya sudah menulis masih sedikit , masih 14 buku, ada buku yang tunggal dan antologi, berikut daftar buku saya; 
Di atas Langit Eropa Melamarmu, Penerbit Gramata, 2014.
Sepucuk Rindu Untuk Aisyah Yang Setia, Mahara Publishing.,2014.
Cinta Merah Jambu,Penerbit Puspa Swara, 2014.
Fiksi Hari Pahlawan, Penerbit Fiksiana 2014
Pancasila Rumah Kita, Penerbit Peniti Media, 2013.
25 Wanita Merawat Indonesia, Penerbit peniti Media, 2013
Antologi Pelangi Jiwa, Mahara Publishing,2013.
101 Perempuan Berkisah, Penerbit Woman’S Scrift, 2013
Harmoni, Motivasi Islami, Quanta Elexmedia, 2013.
Jadilah Terang, Penerbit Obor, 2013
Valentisiana, Penerbit Bentang Pustaka, 2013
Ayat-Ayat Ramadhan, Penerbit 2012.
Mama Pahlawanku, Penerbit 2012
Love Never Fail, Nulisbuku.com, 2012. 
Busyet! Produktif banget nih Mbak Edrida. Dalam waktu 2 tahun (2012-2014) beliau sudah menulis buku sebanyak 14 judul. Kamu, selama 2 tahun belakangan, sudah nulis seberapa banyak? Ayo Sob, tidak ada kata terlambat. Mulai dari sekarang, rajin-rajinlah menulis.

Buat sobat Info Absurditas Kata yang ingin membaca karya-karya lain dari Edrida Pulungan bisa langsung saja cek di blog beliau http://edpulungan.blogspot.com ada banyak tulisan keren yang bisa kamu baca di sana, seperi: Melancong ke negeri ASEAN (Brunai Darussalam Part1), Silaturrahim Lingkungan ke Negeri Sultan (part 2), Berumroh di Usia Muda ke Tanah Suci Makkah al Mukarromah, Menyaksikan Upacara hari Saraswati di Ubud, Wisata Ecotourism Kampung Ayer di Brunai, The Meaning of Journey, dan Memeluk Hening di Ayers Rock

Bener kan, beliau ini Travel Writer 5 Benua, sudah bertualang ke banyak negara. Ah, jadi syirik tapi Admin mah apa atuh da, boro-boro 5 benua, Bandung aja belum kapapay semuanya :(

Travel Writer Nggak Cuma Nulis Objek Wisata!
Ngos ngos ngos... Itulah yang pertama kali Admin bayangkan ketika mendengar kalimat Travel Writer. Menulis sambil bertualang, cape. Proses kreatif Mbak Edrida dalam menulis buku-buku travellingnya, juga ngos-ngosan loh. Tapi beliau punya jimat sendiri untuk mengatasinya, ini jimat-nya.
Menulis tentang travelling membutuhkan kemauan dan semangat karena adakalanya setelah travelling sering menunda untuk menuliskannya, sehingga masih memiliki kehilangan mood yang dirasakan selama perjalanan yang bisa dituliskan.
Menulis travelling tak hanya harus ketempat yang membutuhkan biaya banyak, bisa juga eksplore kota tempat tinggal kita yang belum kita ketahui, yang penting mampu menyuguhkannya dengan tulisan menarik dan berbeda.
Nikmati berbagi cerita dengan menuliskannya,jadikan motivasi tulisan kita bermanfaat dan menghibur orang lain . Bahkan niat mempromosikan objek wisata di Indonesia juga jadi motivasi yang kuat sebagai bagian dari kecintaan apada anak negeri.
Menulis travelling bukan hanya soal objek wisata namun juga menyangkut banyak konsep misal sisi sosiologis, budaya, pendapatan masyarakat lokal, itu sangat menyenangkan karena bisa mendokumentasikan perjalanan yang kita lalui

Catet lagi Sob, Travel Writer nggak cuma nulis objek wisata!
Iya deh iya :D

Sekian Sob, sharing proses kreatif Travel Writer dari Mbak Edrida ini. Kita ucapkan terim kasih yang sebesarnya kepada beliau yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi proses kreatif kepenulisan di tengah dunianya yang penuh kesibukan. Jangan lupa untuk rajin berkunjung ke blog Edrida Pulungan di atas atau bisa langsung berteman di Facebook dan Twitternya. Silakan :)

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Travel Writer itu Bukan Soal Piknik Doang! (Edrida Pulungan Travel Writer 5 Benua)"

Post a Comment

Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar