Catatan Harian (Bukan Info Lomba Menulis) - Telah kuhurupkan segalanya tentangmu. Agar segala macam memoar menjadi membusuk ditembak mati. Tapi masih saja bayang-bayangmu berkelindan, di dinding kamar menjadi gambar, di tembok kota menjadi mural, di angkasa menjadi bintang. Bergentayang menjadi konspirasi jalang antara Israel dan Amerika
Laksana debu dalam kepungan angin, aku menjadi begitu kerdil. Limbung dan terombang-ambing kenangan. Murung, jungkir-balik dihajar kesunyian. Kacau dikepung teriakan Hooligan Jerman yang Menyerang Golongan Salaf
Kota kita hanya sejengkal perjalanan, hanya saja hati kita selamanya berjarak ribuan tahun cahaya. Jarak tanpa tepi, tempuhan tanpa akhiran. Jatuh dan jatuh lagi seperti bayi belajar jalan. Perjalanan yang tak pernah sampai. Selamanya tersesat di kekosongan. Kekal dalam ketiadaan.
Menonton Bocah Nakal yang Bermain Lumpur, Gadis Cilik yang Mengacak Seisi Rumah, Bayi Malang yang Menggigit Jeruk Nipis, termasuk menonton Brutalnya Pendidikan KOPASSUS. Ah, tetap saja, aku terjatuh seperti Madonna Terpelanting di Atas Panggung.
Telah kuhancurkan juga segala macam harapan, ibarat ISIS Membasmi Patung-Patung Berusia Ribuan Abad. Aku semakin sengkarut, konflik di batinku semakin maut, tak pernah selesai umpama Perang Antara Syiah dan Orang-Orang Sunni.
Bandung, 1 Maret 2015
Note: He he he... Lagi nitip link YouTube :D
Belum ada tanggapan untuk "Catatan Harian: Mengenang Dikau yang Kekal Antara Juni-Agustus: Juli"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar