Semakin banya penerbit baru yang akhir-akhir ini menyelenggarakan lomba menulis terbaru. Baik itu lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba menulis esai, maupun lomba menulis lain. Dari sekian banyak penerbit, tidak semuanya terdaftar di Perpusnas. Ada beberapa penerbit abal-abal yang menyelenggarakan lomba demi mencari keuntungan semata.
Nah, cara membedakan penerbit abal-abal dan penerbit betulan, sebenarnya sangat mudah. Pertama, bisa dicek dari syarat dan ketentuan lomba, hadiah lomba, dan yang paling jitu mengeceknya langsung Perpusnas (secara online loh, nggak usah pergi ke DKI)
Syarat dan ketentuan lomba penerbit abal-abal biasanya super suck. Aneh-aneh, ribet, harus ngetag berapa puluh teman fb, harus like follow ini itu, harus merelakan hak cipta jadi milik penerbit dan lain sebagainya.
Hadiahnya juga biasanya nggak banget, berupa diskon pembelian, berupa sertifikat online, begitu-begitu saja.
Kalau nama penerbit tidak terdaftar di database Perpusnas, itu penerbit abal-abal! ISBNnya juga abal-abal! (Kemungkinan besar seperti itu)
Sebagai informasi tambahan, penerbit baru tidak bisa seenak perut meminta/membuat ISBN (dengan cara create/bikin pakai CDR/Corel Draw) Penerbit baru harus memiliki AKTA Notaris/legal hukum untuk bisa memiliki nomor seri ISBN. Kalau sudah ada Akta berupa CV/PT penerbit baru bisa mengajukan permohonan nomor seri ISBN ke Perpusnas (Nanti kita akan bahas juga cara baca kode ISBN, di sono ada kode negara, kode penerbit, dan kode buku. Ada banyak sekali penerbit A memakai ISBN penerbit C.)
Sekarang, silakan cek langsung ke perpusnas di link ini: http://isbn.perpusnas.go.id/ Kalau penerbit yang kamu cari nggak ada di sono, sebaiknya ga usah ikutan lomba. Selamat berlomba, dan waspadalah!
Nah, cara membedakan penerbit abal-abal dan penerbit betulan, sebenarnya sangat mudah. Pertama, bisa dicek dari syarat dan ketentuan lomba, hadiah lomba, dan yang paling jitu mengeceknya langsung Perpusnas (secara online loh, nggak usah pergi ke DKI)
Syarat dan ketentuan lomba penerbit abal-abal biasanya super suck. Aneh-aneh, ribet, harus ngetag berapa puluh teman fb, harus like follow ini itu, harus merelakan hak cipta jadi milik penerbit dan lain sebagainya.
Hadiahnya juga biasanya nggak banget, berupa diskon pembelian, berupa sertifikat online, begitu-begitu saja.
Kalau nama penerbit tidak terdaftar di database Perpusnas, itu penerbit abal-abal! ISBNnya juga abal-abal! (Kemungkinan besar seperti itu)
Sebagai informasi tambahan, penerbit baru tidak bisa seenak perut meminta/membuat ISBN (dengan cara create/bikin pakai CDR/Corel Draw) Penerbit baru harus memiliki AKTA Notaris/legal hukum untuk bisa memiliki nomor seri ISBN. Kalau sudah ada Akta berupa CV/PT penerbit baru bisa mengajukan permohonan nomor seri ISBN ke Perpusnas (Nanti kita akan bahas juga cara baca kode ISBN, di sono ada kode negara, kode penerbit, dan kode buku. Ada banyak sekali penerbit A memakai ISBN penerbit C.)
Sekarang, silakan cek langsung ke perpusnas di link ini: http://isbn.perpusnas.go.id/ Kalau penerbit yang kamu cari nggak ada di sono, sebaiknya ga usah ikutan lomba. Selamat berlomba, dan waspadalah!
belum tentu penerbit yang ga terdaftar di perpusnas itu penerbit abal-abal, bisa berarti dy hanya penerbit lini semata. jadi sebelum ikut lomba, cek dulu dy penerbit lini atas penerbit siapa. begitu. karna yang uruskan isbn penerbit lini itu ya penerbit utamanya. misalnya aja penerbit ag publishing yang memiliki banyak lini penerbit indie di bawahnya, banyak banget dan tentu saja penerbit ini bukan abal-abal, juga lini-lininya tentu saja bukan penerbit abal-abal, jadi kalo buku lini-lininya terbit itu pasti pake nama penerbit ag publishing kalo disearch. kecuali kalo penerbit lini itu dah ganti akta notarisnya, baru bisa pake nama penerbitnya sendiri kalo dicantumkan di perpusnas. jadi jangan bilang, kalo penerbit yang tak terdaftar di perpusnas pasti penerbit abal-abal, saya hanya mau meluruskan, jangan sampe ada salah paham dan menuding mua penerbit indie yang adakan audisi antologi itu abal-abal semua. terima kasih banyak kalo koment ini dipublish demi meluruskan postingan ini.
ReplyDeleteYa di link perpurnas itu kan tersedia beberapa opsi. Kalau nyari nama penerbit nggak muncul, cek nama penulis, cek judul buku, kalau nggak muncul juga cek ISBN. Mau indi mau major, mau lini atau inti, nomor ISBN mereka seharusnya terdaftar di Perpusnas dan itu bisa dilacak. Btw, terima kasih komentarnya, terima kasih telah mampir.
ReplyDelete