Cati, Karya Pinto Anugrah (Yayasan Kelola)

Setelah sukses pentas di Ladang Tari Nan Jombang tadi malam, CATI karya Pinto Anugrah akan kembali dipentaskan pada 9 Oktober 2015 di Rumah Gadang Bendang, Sungaitarab.

Tentang CATI
Pada falsafah Minangkabau, ada oposisional dasar yang membentuk kebudayaan Minangkabau, yakni alam dan akal. Alam merupakan representasi dari illahiah dan akal merupakan representasi dari manusiawiah. Alam itu sendiri, terutama alam Minagkabau, seperti yang digambarkan Tambo (kitab bangsa Minangkabau) sudah ada sejak langik tasintak nalak (langit tersentak naik) lawik tasintak turun (laut tersentak turun).

Alam pada Tambo diwakili oleh tokoh Suri Marajo sedangkan akal diwakili oleh tokoh Cati Bilang Pandai. Alam adalah sesuatu yang diam dan akal adalah sesuatu yang bergerak, hal ini juga terlihat pada Tambo bagaimana Cati Bilang Pandai adalah satu-satunya tokoh yang ada dari masa ke masa, sedangkan representasi alam setiap masa pada Tambo selalu diwakili oleh tokoh yang berbeda, seperti Suri Marajo, Puti Indo Jalito, Datuk Katumanggungan, namun tetap berpangkal pada Alam.Inilah yang menarik, yang hendak dieksplorasi ke panggung.

Alam adalah sesuatu yang diam, namun selalu direpresentasikan dengan tokoh yang berbeda, dalam arti, alam adalah sesuatu yang selalu berubah-ubah. Sedangkan akal adalah sesuatu yang bergerak, dari masa ke masa, namun hanya direpresentasikan dengan satu orang tokoh. Gambaran tersebut menjadikan bahwa dari satu sisi oposisional tubuh menjadi penting karena alam dan di sisi lainnya tubuh tidaklah penting, yang terpenting adalah akal atau kharakter yang menyusup di setiap tubuh tersebut. Cati berusaha memainkan itu, tindih menindih antara masa dengan yang selalu dibayangi oleh alam.

Eksplorasi akan falsafah, masa dan alam yang dibahasakan dengan “Cati” ini merupakan kerja kreatif jangka panjang, yang akan terus melakukan pencarian sampai beberapa tahun ke depan.

Tentang Pinto Anugrah
Pinto Anugrah lahir di Nagari Sungaitarab pada 9 Maret 1985. Menyandang gelar sako adat Datuk Rajo Panghulu, penghulu pucuk pasukuan Bendang, Nagari Sungaitarab. Pinto menyelesaikan pascasarjana Ilmu Sastra UGM Yogayakarta, sedangkan S1-nya ditempuh di Ilmu Sastra Indonesia Unand Padang. Ia memulai pengalaman berteater sejak 2004 bergabung dengan UKM Teater Langkah, Fakultas Sastra, Unand Padang. Pada 2007 ia mendiirikan Ranah Teater bersama kawan-kawannya di Padang. Sebelum "Cati", bersitungkin menyutradarai "Anak Lanun" selama kurang lebih tiga tahun (2009-2011). Tahun 2002 Pinto meraih Pemenang Utama Sayembara Naskah Drama Federasi Teater Indonesia (FTI).

website: www.kelola.or.id

Jl. H. Abdul Madjid no. 44 R,

Cipete Selatan, Jakarta Selatan 12410

Indonesia

Friday, October 9, 2015