Televisi seperti sihir, pengaruhnya begitu besar dalam kehidupan kebanyakan ibu-ibu. Biasanya rating yang paling tertinggi ditempati oleh sinetron, infotainment, pemilihan bintang dangdut atau telenovela asal India. Kebanyakan dari mereka mencoba mengikuti gaya dari selebriti atau tokoh idola yang mereka tonton di televisi.
Apa yang terjadi dengan perempuan di kota apakah mereka bersembunyi di balik himpitan ibukota atau jangan-jangan mereka bermutasi?
Tentang Karya #Ibuibuibukota
Adalah keberlanjutan dari karya Yola sebelumnya yang berjudul “I Think Tonk” (2014)
Karya I Think Tonk adalah sebuah refleksi dari seorang koreografer ketika terlibat langsung dengan masyarakat urban dengan segala permasalahan peliknya.
Mengajar kelas kreatif selama satu tahun untuk remaja di daerah tempat berlangsungnya konflik horizontal di kampung Johar Baru, Jakarta Pusat telah memberinya banyak wawasan baru yang membuatnya peka merespons kondisi urban yang kemudian diangkat ke dalam koreografinya.
Menjalani semua itu sang koreografer memahami bahwa Jakarta sebagai metropolis yang gemerlap ternyata menyimpan banyak ruang sempit yang jauh dari kemewahan dan kegemerlapan kota.
Dari proses pengamatan dan latihan di kampung itu kemudian Yola menemukan bahwa ibu-ibu kampung itu mempunyai peran pengaruh yang cukup besar terhadap pola hidup dan cara berpikir anak-anak yang tumbuh di sana, karena sebagian besar pekerjaan mereka adalah ibu rumah tangga yang gemar menonton TV.
Pendukung
Email : ibuibuibukota@gmail.com
WA: 087785320859
Telp : 021 3159687/3159617
#IbuIbuIbuKota Karya Yola Yulfianti
Maka tak aneh bila kita menemukan pemandangan perempuan dengan gaya berpakaiannya yaitu legging beludru tebal atasan cardigan gaya kimono motif bunga, berlindung dibalik masker karakter spongebob, hello kitty, ataupun doraemon. Dan menutup kepalanya dengan bahan jersey bermotif polkadot bergaya modis hijab.Apa yang terjadi dengan perempuan di kota apakah mereka bersembunyi di balik himpitan ibukota atau jangan-jangan mereka bermutasi?
Tentang Karya #Ibuibuibukota
Adalah keberlanjutan dari karya Yola sebelumnya yang berjudul “I Think Tonk” (2014)
Karya I Think Tonk adalah sebuah refleksi dari seorang koreografer ketika terlibat langsung dengan masyarakat urban dengan segala permasalahan peliknya.
Mengajar kelas kreatif selama satu tahun untuk remaja di daerah tempat berlangsungnya konflik horizontal di kampung Johar Baru, Jakarta Pusat telah memberinya banyak wawasan baru yang membuatnya peka merespons kondisi urban yang kemudian diangkat ke dalam koreografinya.
Menjalani semua itu sang koreografer memahami bahwa Jakarta sebagai metropolis yang gemerlap ternyata menyimpan banyak ruang sempit yang jauh dari kemewahan dan kegemerlapan kota.
Dari proses pengamatan dan latihan di kampung itu kemudian Yola menemukan bahwa ibu-ibu kampung itu mempunyai peran pengaruh yang cukup besar terhadap pola hidup dan cara berpikir anak-anak yang tumbuh di sana, karena sebagian besar pekerjaan mereka adalah ibu rumah tangga yang gemar menonton TV.
Pendukung
- Lighting artist: Ryoya Fude Tani
- Composer: Otto Sidharta
- Pendamping karya: Seno Joko Suyono
- Respons artist: Kobelita
- Videomapping artist: Chairul Rachman
- Sound designer: Stevanus Christian
- IT: Fachrizal Moehsen
- Line producer: Dilliani
- Kelinci percobaan: Densiellebang
- SM: MuchlisAbot
- Foto: Ragil Ticilius
- Donasi: Rp30.000*
- *semua hasil donasi akan diserahkan ke @lovepinkid |logo lovepink|
Email : ibuibuibukota@gmail.com
WA: 087785320859
Telp : 021 3159687/3159617
Buat kamu yang berada di sekitar TKP, mampir ya, jangan lupa donasi dulu 30 rebu perak.
Belum ada tanggapan untuk "IbuIbuIbuKota Pementasan Karya Yola Yulfianti - Yayasan Kelola 2015"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar