Dek,
Aku ingin sejenak saja meminjam jemarimu itu. Tolong, usap keringat yang membacin di ulu hatiku. Seka segala lelah dan lepuh.
Dek,
Aku ingin sekilat saja menatap retakan di bibirmu yang merajahkan senyum. Sekejap saja, sebelum peluru ini sempurna memutus nafas dari leherku.
Dek,
Setelah aku tidak berkata-kata lagi.
Berjanjilah, suara-suaraku akan terus dijeritkan. Sampai tiran kalangkabut berlarian. Atau...
Sampai kita hilang, kekal berdampingan tanpa batu nisan.
Sampai kita hilang, kekal berdampingan tanpa batu nisan.
Mayday! Dek
(Puisi Mengenang Tragedi Mei)
(Puisi Mengenang Tragedi Mei)
Belum ada tanggapan untuk "Mayday! Dek"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar