MIMPI BERPAGAR KACA
Absurditas Malka
Absurditas Malka
kamu masih saja menggarisi pasir di pantai hatimu sendiri.
telunjukmu sudah aus, karena berhari,
berbulan, berabad,
bergesekan dengan bebulir pasir yang putih
berbesi.
kau tuliskan namaku, hanya namaku.
dan kamu tahu di setiap usai menuliskannya,
atau sebelum usai, kesunyian yang
bergelombang
di dalam dadamu, akan menghapus namaku.
matamu yang menyimpan telaga, nafasmu yang
mendesirkan dingin,
menatapi kekosongan itu lagi. kekosongan masa
lalu yang cangkangnya
kau simpan di dalam mimpi berpagar kaca.
kamu, sesekali akan menjerit memanggilku.
suaramu tak lantang lagi,
suaramu tak debum lagi, hanya parau yang
jatuh di atas buih.
tanpa gema, kau sebut segala macam ketiadaan.
kakimu, melesak di bibir karang, menunggui
ganggang, waktu,
dan ombak yang tak pernah pulang.
mengeja layar-layar malam.
Karawang, 28 Februari 2013
Belum ada tanggapan untuk "Mimpi Berpagar Kaca (Pikiran Rakyat - Minggu, 3 Maret 2013)"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar