Dia masih mencari-cari namanya sendiri, di tumpukan kertas yang nyaris membentuk segunung kecil kertas. Jika dia bertengger di atas tumpukan itu hanya dengan berjongkok, dia bisa menyentuh langit-langit kamar yang tingginya mencapai 3 meter.
Ada banyak nama yang bisa dipakainya, sebanyak gunungan kertas yang berada di ruangan kamarnya. Dalam sehari, dia bisa berganti dengan seratus nama, bahkan lebih. Dia menyebut dirinya sendiri sebagai apa saja, sesuai keinginannya yang membunglon.
Kali ini, dia sedang tidak bernama, masih dicarinya. Dia sudah seharian mencari-cari sebuah nama, tidak ada yang cocok dengan aura dirinya saat itu, ketika dia menemukan yang dirasanya cocok, aura dirinya telah berubah, menjadi kejam atau menjadi lunglai. Begitulah dia terjebak di dalam pencarian nama yang kekal itu, tak pernah menemukan apa pun, kecuali tubuhnya yang semakin lelah dan rentang abad-abad yang menyihirnya menjadi renta.
Catatan Latihan
20 April 2013
Belum ada tanggapan untuk "Kamu Boleh Membakar Sebuah Negara, Tapi Jangan Berpikir untuk Membakar Semua Penduduknya!"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar