BUKIT BETON BESI
Absurditas Malka
Aku bersama udara yang sekarat, mengetuk bola matamu.
Meraih-raih helai daun di mata kiri dan ceruk air di mata kananmu.
Hanya batu dan bata yang kau tatap di pinggiran jalan Babakan Siliwangi.
Hanya timbal dan karbon yang kau saksikan di pucuk gunung Tangkuban.
Hanya plastik dan kertas bekas-bekas yang kau riwayatkan di trotoar Lembang.
Bersama udara yang sekarat, aku mengetuk jantungmu.
Akankah kota ini menjadi belantara batu dan besi?
Berbukit gedung dan beton besi
Bergunung asap dan polusi
Berhias sampah dan segala
macam kesedihan.
Belum ada tanggapan untuk "Bukit Beton-Besi"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar