Contoh Penulisan Transkrip Wawancara - Ping! Ada sebuah pesan masuk ke WA, seorang sahabat bertanya perihal bagaimana menulis transkrip wawancara? Sebenarnya ada banyak contoh penulisan transkrip wawancara di luar sana. Beliau mungkin lagi malas nge-Google :D
Oke, saya akan berbagi cara penulisan transkrip wawancara yang baku, atau format penulisan transkrip wawancara yang baik. Maksud baku di sini (biasa saya pakai dan baik karena sesuai keinginan konsumen. Hihihi.)
Dari beberapa jasa transkrip wawancara bahasa Indonesia yang saya layani, secara umum saya diminta membuat transkrip dengan format yang nanti akan dicontohkan di bawah. Belum nerima format dalam bentuk lain sampai saati ini.
Transkrip detail itu semua yang terdengar, diucapkan oleh narasumber dan pewawancara harus dicatat, termasuk suara kentut jika terdengar. Kalau transkrip subtantif lebih enak, tidak semua yang didengar harus ditulis, cukup dialog-dialog pentingnya saja. Suara kentut dan haha hihihi nggak perlu ditulis.
Contoh Penulisan Transkrip Wawancara 1
Cara pertama ini terbilang sederhana, tidak perlu bagan, hanya butuh ngetik dan ngetik. Unsur-unsur yang harus ada di dalam naskah transkrip adalah: judul, waktu dan tempat, tujuan, identitas narasumber dan data (dialog/percakapan) contoh penulisannya seperti di bawah ini:
Contoh Penulisan Transkrip Wawancara 2
Cara penulisan transkrip wawancara yang kedua ini lebih detail, contoh jelasnya bisa dilihat pada gambar. Ini sesuai pesanan konsumen, memang agak ribet tapi ya gitu deh.
Oke, saya akan berbagi cara penulisan transkrip wawancara yang baku, atau format penulisan transkrip wawancara yang baik. Maksud baku di sini (biasa saya pakai dan baik karena sesuai keinginan konsumen. Hihihi.)
Dari beberapa jasa transkrip wawancara bahasa Indonesia yang saya layani, secara umum saya diminta membuat transkrip dengan format yang nanti akan dicontohkan di bawah. Belum nerima format dalam bentuk lain sampai saati ini.
Cara Penulisan Transkrip Wawancara yang Baik
Ketika menulis transkrip wawancara saya seringkali menulisnya berdasarkan permintaan konsumen. Intinya ada dua macam transkrip, detail dan subtantif.Transkrip detail itu semua yang terdengar, diucapkan oleh narasumber dan pewawancara harus dicatat, termasuk suara kentut jika terdengar. Kalau transkrip subtantif lebih enak, tidak semua yang didengar harus ditulis, cukup dialog-dialog pentingnya saja. Suara kentut dan haha hihihi nggak perlu ditulis.
Contoh Penulisan Transkrip Wawancara 1
Cara pertama ini terbilang sederhana, tidak perlu bagan, hanya butuh ngetik dan ngetik. Unsur-unsur yang harus ada di dalam naskah transkrip adalah: judul, waktu dan tempat, tujuan, identitas narasumber dan data (dialog/percakapan) contoh penulisannya seperti di bawah ini:
TRANSKRIP WAWANCARA AGUS HAMIDBandung, 27 Agustus 2015
Keterangan:
T = Tanya
J = Jawab
T: "Sejak kapan Pak Agus Hamid dibebaskan dari penjara?"
J: "Saya tidak pernah dipenjara kok, siapa yang bilang saya begitu?"
T: "O, maaf Pak saya salah orang, bapak Agus Hamidin ya bukan Agus Hamid?"
J: "Asem! Saya Agus Hamdan!"
Contoh Penulisan Transkrip Wawancara 2
Cara penulisan transkrip wawancara yang kedua ini lebih detail, contoh jelasnya bisa dilihat pada gambar. Ini sesuai pesanan konsumen, memang agak ribet tapi ya gitu deh.
Sumpah! Aku nggak ngerti itu kolem KODE dan BARIS untuk apaan :D |
Contoh penulisan transkrip wawacara di atas, sekali lagi saya tegaskan berdasarkan kebiasaan permintaan konsumen jasa transkrip wawancara bahasa Indonesia. Selain kedua format penulisan transkrip wawancara di atas, masih banyak lagi format penulisan dalam bentuk lain. Intinya, transkrip wawancara itu mencatat apa saja yang terdengar dan didengar dari percakapan wawancara. Termasuk bunyi kentut!
Ya udah, semoga contoh penulisan transkrip wawancara ini bermanfaat ya. Silakan berkomentar dan berbagi dengan sobat yang lain.
terima kasih gan sangat membantu, contohnya juga kocak haha :D
ReplyDeleteSama-sama Gan, terima kasih dah mampir.
Deletemakasih gan semoga bermanfaat, lagi nyari transkrip wawancara yang bagus
ReplyDelete