SEKERAT ROTI YANG KEMARIN
Absurditas Malka
bersama sekerat roti yang kemarin
pisau dapur yang berkarat, dan selai kacang di atas meja
kita memulai ritus hari-hari.
mimpi malam yang menyelinap
kau tuang ke dalam gelas, bersama gula dan kopi
atas nama pagi pula, kita menyesapnya
hingga tandas, tak menyisa ampas
jarum jam di atas kulkas, memanggilku memanggilmu
untuk gegas berangkat menjadi cerberus di gedung kota-kota
selalu saja ada yang terlewatkan
di atas meja makan, sebuah pertanyaan
tentang kata-kata yang tak lagi hangat
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Sekerat Roti yang Kemarin (Pikiran Rakyat, Minggu - 7 Juli 2013)"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar