Menjadi Jejak (Pikiran Rakyat, Minggu - 7 Juli 2013)

MENJADI JEJAK Absurditas Malka perjalanan ini seperti menempuh pertanyaan  kaki kita hanya memamah kebingungan bergerak, ...

Sekerat Roti yang Kemarin (Pikiran Rakyat, Minggu - 7 Juli 2013)

SEKERAT ROTI YANG KEMARIN Absurditas Malka bersama sekerat roti yang kemarin pisau dapur yang berkarat, dan selai kacang di at...

Ketika Sajak (Pikiran Rakyat, Minggu - 7 Juli 2013)

KETIKA SAJAK Absurditas Malka ketika sajak tak lebih dari sekadar jarak mata kita masih meminjam telaga dan suara-suaramu menjadi bai...

Bukit Beton-Besi

BUKIT BETON BESI Absurditas Malka Aku bersama udara yang sekarat, mengetuk bola matamu. Meraih-raih helai daun di mata kiri dan ceruk ...

Lantis Diseuseup Angin

untuk ibu Ada yang menghangat, di dalam sini. Di balik ringkihnya bilik-bilik dadaku. Namamu, jejak layar kapal, doa yang bergelombang...

Ingin Menjadi Serigala

INGIN MENJADI SERIGALA Absurditas Malka aku ingin menjadi serigala. menjadi buas, bengis, dan membunuh, mencakar, menggigit, dan...

Insiden

INSIDEN Absurditas Malka kopi yang kamu sesap malam ini, bukan sembarang. bukan pula hambalang! rasanya mungkin sama saja, seper...

Narasi Sinyal WiFi (Pikiran Rakyat - Minggu, 3 Maret 2013)

NARASI SINYAL WiFi Absurditas Malka kita harus rela kehabisan waktu menunggu putar lingkaran di layar youtube, terbekap faktisit...

Mimpi Berpagar Kaca (Pikiran Rakyat - Minggu, 3 Maret 2013)

MIMPI BERPAGAR KACA Absurditas Malka kamu masih saja  menggarisi pasir di pantai hatimu sendiri. telunjukmu sudah aus, karena berha...

Kita Hanya Kehilangan Sajak (Pikiran Rakyat - Minggu, 3 Maret 2013)

KITA HANYA KEHILANGAN SAJAK Absurditas Malka sajak kita, tak lagi bersuara. seseorang mencurinya dengan kunci T ketika kita meny...

Engkau, Renjana (Pikiran Rakyat, Minnggu 21 Oktober 2012)

Larik renjana jatuh di atas genting rumah tetangga. Aku tidak melihat bayang-bayangmu, tidak juga mencium bau mimpimu, hanya segala yang...

Rahasia-rahasia Hujan (Pikiran Rakyat - Minggu, 21 Oktober 2012)

:SM Akan kuceritakan kepadamu, tentang rahasia-rahasia hujan dan amsal perasaan jatuh cinta anak manusia yang begitu saja membuncah be...

Matahari di Uap Kopi (Pikiran Rakyat, Minggu 21 Oktober 2012)

Aku selalu menyukai matahari macam apa pun yang kau rekahkan di celah uap kopi. Bahkan ketika pagi tak sempat menyajikan uap, tidak jua ha...

Pertanyaan untuk Doa

Pernah aku berlayar di keramaian yang paling sesak menabur doa-doa di bawah papan iklan mengundi nasib di kaca pertokoan Pernah aku me...

Sebait Ingatan

Kepada malam yang tak usai menyaksikan kekalutan dan musim angin yang tidak pernah mengerti tentang bagaimana menjadi diam, aku sampaikan un...

Ada Bulir Asing

Ada bulir asing, membening di sudut mata kanan dan kiri, menolak untuk kering. Suara percakapanmu, menjadi gema bersekutu dengan asap, m...

Ayat-ayat Luth

Ada yang menyimpan sihir di kedua bola mataku, tangan-tangan Prometheus. Tatapku, warnaku, segalaku ditelan telaga. Dingin... Dingin... ...

Salwa Azzahra Isheeqa Maryam

Nak, Di belantara kata ini aku tak ubahnya sebiji titik yang maha kecil, terselip-selip di keluasan huruf yang berakhir pada tak berhingga. ...

Mengejar Cangkang Rembulan

Ada waktu yang mengular, bergelisir di atas pepasir. Mengejar cangkang rembulan. Aku tidak pernah mengerti tentang hakikat cahaya-cahaya ya...

Riwayat Mimpi di Perempatan

Asap-asap pengap masih menjeratku bersama debu dan patahan pena dan selarik namamu akalku jatuh, sungkur, di atas trotoar menghitung tapa...