Dunia ini sayang, bagiku adalah bentang panjang, bukan perputaran, bukan pengulangan. Aku datang dari kata dan kembali kepada kata. Sementara kata-kata itu sendiri adalah kekal, menjadi saksi dan kesaksian untuk setiap lembar nafas yang kuhirup dangkal dan dalam. Maka, apa lagi kiranya yang akan kau pertanyakan?
Aku bukanlah sekumpulan orang-orang yang bertanya-tanya ragu tentang dirinya sendiri, bukan juga segelintir yang nekad menempuh apa saja dengan cara apa saja. Aku hanya ingin menjadi arah yang kelak di titik terjauhnya, bisa tenang berpulang, bersandar di batu nisan dengan nama terpahat atau terlupakan.
Duniaku tidak pernah ramai dan di dalamnya tidak ada siapa-siapa, hanya kelebat bayang-bayang yang berlarian dari sudut dinding hatiku ke sudut dinding hati yang lain, mengulur-ngulur sepi yang semakin memburai. Begitupun kau dan setiap orang yang di atas wajah tanah ini sempat bertemu papas, pada ahirnya hanya menjadi tumpukan memoar. Bergeliat di kedalaman pikiran, menjadi alasan, untuk tertawa, untuk berduka. Sementara di dalam diriku sendiri, waktu tetap melaju dalam tenang atau terjang, dalam umpat atau pujian, dalam senang atau radang.
Ya, aku mengerti tentang bahasa-bahasamu, suara hati yang kalut, jiwa yang bergetaran mencari-cari sandar, pikir yang bergentayang mengharap keteduhan. Aku bersama segala kekosongan, masih dan akan selalu memiliki ruang untuk siapa saja. Datanglah dan duduk tenang, bercerita dan saling berkata, segalanya di sini adalah kebebasan untuk saling berterus terang, mencari sekadar kehangatan.
Apapun yang terjadi sayang...
Kata-kata tak akan pernah hilang.
---------Notes Fesbuk
untuk Skylashtar Maryam
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Dangkal Tanda Tak Dalam"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar