Nak,
Di belantara kata ini aku tak ubahnya sebiji titik yang maha kecil, terselip-selip di keluasan huruf yang berakhir pada tak berhingga. Aku masih saja limbung dengan bahu-bahu ini, ketika dua bola matamu umpama kertas-kertas bertumpuk, menyampaikan bahasa yang membuatku kehilangan nalar untuk memaknanya.
Ada yang hilang dari kata-kata, kemampuan untuk menerjemahkan sakitmu tadi malam, ketika pucuk-pucuk api bersemat di setiap bulir darah, ketika gigil menggeletarkan setiap sel tubuh, ketika seluruh wajahmu begitu merambatkan cemas telak di ulu hatiku. Ada kosa asing yang memaksa akal dan hatiku, untuk menuliskan stasi itu, tanpa mampu memahaminya.
Nak,
Semoga gemerisik pena, robohan-robohan kata dan lipatan-lipatan makna ini, menjadi kapal-kapal kertas yang menyambangkan doa-doaku ke langit. Semoga Tuhan mendengar, semoga sesayap Pegasus membubuh kuasanya untuk melesatkan anak-anak harap ini agar kelak menjadi nyata. Aku yang terasing dalam diriku sendiri, begitu hening, terkesima. Menyaksimu, merenungmu.
Nak,
Ada yang tidak mampu aku tuliskan dan tidak akan pernah mampu aku bahasakan, tentang desir-desir di hati yang ingin kekal mengikatmu dalam sadar. Memelukmu dalam segala getar.
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Salwa Azzahra Isheeqa Maryam"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar