METROPOLOVETAN KOTA TANPA INGATAN
Kota Mengajari Kita Membeku, Sombong Sebagaimana Gedung
Kota Mengajari Kita Meleleh, Rapuh Sebagaimana Kenangan
Polusi yang sama, asap yang sama, kabut yang sama, semuanya membawa racun ke dalam paru-parumu. Setiap hari, dari pagi hingga senja, dari senja hingga pagi, melulu kau hisapi udara yang itu-itu juga. Tapi berhari lagi, kamu akan mencium uar asap yang lain. Asap yang mendesak serabut-serabut nafasmu, asap yang resap di setiap bulir darahmu, asap yang di sekujur tubuhmu ingin berganda, dan kekal di dalamnya.
Asap dari mimpi yang terbakar, aroma cinta yang meleleh di atas arang, dan kerinduan yang terpanggang bara kenangan. Kotamu yang langitnya adalah kubah racun itu, akan menjadi arah dari segala macam angin yang membawa gulungan awan memoar.
Kamu, di kotamu, tengadahlah... Betapa kubah langit di atas sana, genap mengasapkan semesta hatiku. Melumerkan apa saja yang berdetak-detak menyebutmu, melelehkan segala-galanya yang berdesir menggelombangkan sosokmu. Kamu, di kotamu...
Bandung,
Senin - 20 Agustus 2013
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Metropolovetan (Catatan Tentang Kota, Kamu, dan Kenangan)"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar