Sudah baca puisi
Masih Ada yang Kekal karya
Sabda Ali Mifka? Kalau belum, silakan baca dulu ya. Berikut ini ada 3 Apresiasi untuk Puisi "Masih Ada yang Kekal" dari beberapa penulis Jawa Barat yang kece badai :D #kkkkk
Tulisan 3 apresiasi untuk puisi
Masih Ada yang Kekal bisa langsung diklik aja linknya supaya langsung lompat ke tulisan yang bersangkutan.
Kepada Kanda Sabda
Pradewi Tri Chatami, penyair merangkap buruh. Anthro. Lagi suka buka tutup gembok akun kayak lagu Doel Sumbang. Sekarang doi bekerja di Ibu Kota.
Ketika Kuingat Namamu
Miko Alonso, jurnalis dan penyair yang sedang berjibaku untuk mengendalikan berat badan. Sekaligus penikmat warteg militan yang berlinang amuk di kesunyian puisi
Mata yang Menitikkan Puisi-Puisi
Absurditas Malka, semacam tukang blogger, calon pemilik motor Harley Davidson. Kurang pergaulan dan jarang jajan. (Ieu mah teu kudu ngeklik link, baca weh di handap)
Mata yang Menitikkan Puisi-Puisi
Sab...
Ada yang menunggu malam, angin di runcing tatapmu. Meninggalkan hati yang sempat ranggas, meninggalkan jarak di antara bulir hujan. Ada yang gelisah, berharap pada pertemuan, bersimpuh menunggui doa yang jatuh. Ada yang melapuk di deret angka dan jemarimu yang kian kusam, terpuruk menjadi kenangan. Ada yang sepi kehilangan saksi-saksi, erat genggami jejak perjalanan. Ada yang masih kekal, masih ada yang kekal. Puisi.
Kubayangkan dunia ini adalah waktu ketika kita masih anak-anak. Riang melampar-lemparkan batu ke permukaan sungai. Ada batu yang melompat-lompat kemudian tenggelam. Ada batu yang membentur akar-akar. Ada batu yang pecah ketika masih terbang. Ada batu yang terlepas dari genggaman. Ada juga batu yang ngebalentrang kana tarang seseorang. Kamu tak perlu percaya, bahwa ada batu yang kekal melayang di permukaan. Menolak karam, menolak terbang. Puisi.
Bila Tuhan kebetulan mengutukmu menjadi ikan atau kuang-kuang, sesekali berenanglah hingga ke dasar. Kau akan menemukan nama-nama di batuan sana. Deret nama asing yang samar-samar kau pernah dengar. Sederet nama yang kemudian kau lafalkan dengan dada bergetar. Puisi.
Sab...
Seperti yang kau gumamkan, setiap hal di dunia ini selalu punya alasan. Untuk dikenang... waktu yang bersimbah rindu, doa yang menggenangi dada.
Matamu yang perih menitikkan puisi-puisi...
Silakan buat Sobat lainnya buat juga dong apresiasimu di blog masing-masing nanti kasih tahu linknya, tar kita kumpulin di sini. Hatur nuhun. (baca puisinya di:
Puisi Masih Ada yang Kekal)
Duh, Sab, puisimu ini banyak aku culik diksinya di catatan ini. Hampura yah, habis kamu mah ngeunaheun sih puisinya. :D
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "3 Apresiasi untuk Puisi "Masih Ada yang Kekal" Karya Sabda Ali Mifka"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar