Hehehe... Beberapa hari lalu, ada seorang sahabat yang mengirim pesan di Facebook. Dia bertanya perihal halaman sastra di koran
Pikiran Rakyat. Begini tanyanya, "
Kok PR muat carpon terus sih, apakah sudah tidak menerima cerpen?"
Ya, memang benar, koran Pikiran Rakyat akhir-akhir ini selalu memuat carpon (carita pondok) alias cerpen berbahasa Sunda. Saya secara pribadi memberikan nilai positif kepada PR karena sebagai koran
PITUIN Jawa Barat seharusnyalah punya rubrik khusus untuk carpon yang dipublikasikan secara rutin. Tapi sayangnya, pemuatan carpon tersebut tidak akan "rutin dan konsisten".
Berdasarkan informasi yang saya ketahui, pemuatan carpon tersebut berhubungan dengan
lomba menulis carpon kritik sosial Nu'man Somantri. Sepuluh carpon yang terpilih dan memenangkan lomba tersebut akan dipublikasikan di koran Pikiran Rakyat.
Itu sebabnya belakangan ini PR getol mencetak carpon. Itu sebabnya juga saya tidak mengikuti lomba menulis carpon ini, karena sudah membayangkan hal seperti ini, akan ada parade para juara.
Sekali lagi, sudah seharusnya PR punya rubrik khusus carpon, rutin dan konsisten, tidak sekadar selap-selip apalagi parade yang sifatnya musiman.
Isin atuh, hardolindut (dahar modol ulin neangan duit) di Jawa Barat tapi ka sastra Sunda teu purun.
Ya udah gitu aja informasinya,
rubrik cerpen di koran Pikiran Rakyat sepertinya nggak dihilangkan, hanya sedang ditutup dulu demi kelancaran parade para juara carpon. Tapi kalau pun dihilangkan dan diganti menjadi rubrik carpon, bagi saya secara pribadi itu jauh lebih keren :D Hehehe #MimpiKaliYeeee
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kenapa Koran Pikiran Rakyat Memuat Carpon Terus, Apakah Rubrik Cerpen Dihapus?"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar