Sorga bagi sebagian orang mungkin dihadirkan dalam bentuk pasir putih di pantai yang bersih, aroma garam di tepi laut yang segar, terumbu karang yang masih berwarna dan terjaga. Bagi sebagian lain mungkin sorga bisa dihadirkan dalam bentuk keterjagaan adat budaya, kearifan lokal yang dipertahankan, kelezatan kuliner yang tak terlupakan. Kesemua itu bisa Anda temukan di
.
Setelah menempuh angkasa selama 1 jam 45 menit antara Soeta Airport dan LIA saya dan tim langsung diajak mampir di salah satu resto yang menjajakan makanan khas Lombok. Rasa lelah habis sudah, dibayar tunai oleh kelezatan ayam puyung. Apa yang istimewa dari nasi puyung ini? Rasa pedasnya yang membuat rasa puyeng hilang seketika.
Ayam puyung memiliki khas rasa pedas, dengan daging ayamnya yang dicabik-cabik (disuir),biji-biji cabe bertarbur menantang lidah untuk berpedas-pedas ria. Bila kurang pedas, tenang saja, ada sambal tambahan yang bisa Anda ciduk di dalam mangkuk. Sadap!
Setelah berpedas-pedas dengan kuliner ayam puyung saya langsung menuju kampung adat Sade, kampung adat suku Sasak yang masih berpegang teguh pada kearifan lokalnya. Di kampung adat tersebut Anda bisa melihat langsung bagaimana suku Sasak melakoni keseharian mereka. Mereka juga menjual berbagai macam kerajinan tangan khas suku Sasak mulai dari kain songket, gelang-gelang, tas, dan masih banyak lagi. Harganya relatif murah loh.
Destinasi wisata berikutnya menuju Tanjung Aan yang eksotis, Anda bisa menikmati keindahan pantainya dengan menaiki bukit yang tidak terlalu tinggi. Dari atas bukit Anda bisa foto-foto dan mengabadikan keindahan Tanjung Aan dari ketinggian.
Bila kebanyakan pantai di tempat lain habis disesaki pedagang dan sampah, di Tanjung Aan belum begitu banyak pedagang yang masuk ke area pantai. Pedagang menunggu di tempat istirahat dekat bus. Kalau masalah sampah bisa dipastikan masih bersih.
Harga oleh-oleh khas Lombok yang dijual para pedagang di Tanjung Aan merupakan yang termurah dibanding di tempat-tempat lain di Lombok. Mungkin karena bukan original (bukan kain tenun tradisional). Hanya saja Anda harus bersabar menghadapi mereka, bila satu pedagang kita satroni pedagang lain akan memelas ingin dibeli. Bagi-bagi rejeki :D
Destinasi Oleh-Oleh Berkualitas Harga Termurah
Kalau Anda ingin membeli oleh-oleh yang banyak, berkualitas dan harganya murah meriah. Ada dua tempat yang bisa didatangi,yaitu Sasaku dan Gandrung. Saya lebih memilih Gandrung karena harga mereka lebih rasional dengan kualitas yang sepadan.
Di toko oleh-oleh Gandrung, Anda bisa membeli semua oleh-oleh khas Lombok mulai dari topi, sarung, kain tenun, tshirt, makanan, gelang,dan masih banyak lagi. Kalau anda berwisata ke Lombok memakai jasa tour travel, biasanya mereka mengajak Anda ke Sasaku terlebih dahulu, bari di hari kemudian ke Gandrung.
Destinasi Kain Songket Original
Bila Anda ingin memburu kain songket original buatan tangan orang Lombok, silakan berkunjung ke Desa Tenun. Anda bisa melihat aneka kain tenun original dan Anda juga bisa melihat langsung proses pembuatan kain tenun tersebut, bila masih kurang puas, Anda bisa langsung praktek membuat kain tenun. Hahaha. Masalah harga, saya kira sangat sepadan dengan kualitas. Kisarannya ratusan ribu rupiah sampai jutaan rupiah.
Hanya saja lokasi Desa Tenun ini cukup jauh dan harus melewati rute yang agak panjang. Tapi perjalanan menuju destinasi wisata yang satu ini tak akan mengecewakan deh.
Destinasi Mutiara Air Laut dan Air Tawar Original
Oleh-oleh mutiara ini sebenarnya bisa Anda temukan di banyak tempat, di pinggir jalan, di titik-titik wisata manapun bisa dipastikan para penjual mutiara berderet membujuk Anda. Hanya saja mutiara yang dijual di pinggiran jalan ini kualitasnya tidak tentu tapi harganya sangat murah meriah.
Kalau Anda ingin berbelanja mutiara asli, silakan langsung datang ke
Gem Pearls, toko mutiara original. Anda tidak akan tertipu karena semua mutiara yang dijual di toko ini, asli. Ada dua jenis mutiara yang mereka jual, mutiara air laut dan mutiara air tawar. Harga mutiara air laut jauh lebih mahal. Selain mendapatkan kualitas mutiara Anda juga dilengkapi surat-surat resmi seperti halnya Anda membeli emas di toko emas.
Cara Membedakan Mutiara Asli dan Palsu
Cara paling efektif untuk membedakan mutiara yang asli dan palsu adalah dengan menggosok-gosokan mutiara ke mutiara yang lain. Asli maupun palsu, keduanya akan mengeluarkan serbuk putih ketika digosok-gosokan. Tapi mutiara asli tidak lantas baret-baret setelah digosok, kalau mutiara palsu langsung baret-baret setelah digosok. Cara inilah yang paling jitu untuk mengecek keaslian mutiara, tidak perlu dibakar atau digigit.
Militansi Pedagang Oleh-Oleh
Ada yang unik dari para pedagang oleh-oleh pinggir jalan, khususnya pedagang mutiara. Mereka sangat militan, mobile, dan maju tak gentar! Mereka tidak mangkal dari pagi sampai malam di titik tertentu, mereka akan menguntit Anda (rombongan) ke manapun Anda pergi. Ciyus.
Supaya lebih asyik, jangan lupa beli topi biar nggak silau atau nggak kebakar matahari. Harga topi cukup murah, kok. Biasanya di Tanjung/Teluk Malaka banyak sekali pedagang penjual topi. Dengan rentang harga antara 25-50 ribu rupiah.
Gili Trawangan Pantai Sederet Bikini
Hehehe... Intinya di Gili Trawangan ini banyak bule pakai bikini, baik itu cuma jemur diri sambil baca. Jemur diri sambil tidur. Jemur diri sambil ngudud juga ada. Yasudah datangi aja sendiri. Sampai sini saja ya, infonya. Hatur nuhun.
Belum ada tanggapan untuk "Catatan Piknik ke Kampung Adat Sade Lombok dan Tujuan Wisata Lainnya"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar