Puisi ini untukmu,
sari-pati lantak dari dinding kota-kota yang merajam hasrat
isyarat yang selalu kalah
pesan yang terlindas.
Puisi ini datang dari pikiranku yang paling remah. Menjadi kepul asap
semoga kau sempat menatap, mendengar dan merasa
raungku yang pedih itu adalah suara-suara dari
pinggiran kota.Melengking-lengking, melolong tak mampu bersaing
Ya, Puisi ini untukmu,
bahasa kecut metropolutan,
isyarat kematian
pertanyaan tak berkesudahan.
Bandung, 09 April 2012
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Puisi Ini Untukmu"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar