Kita
sudah berkali bertanya kepada asap kota yang mengabut di jalan depan rumah.
Suara-suara yang kita jeritkan, tak terdengar, tak pernah sampai, karam di
kepengapan. Hanya sesak yang nyata, mendebu di wajah kaca, membatu di dinding
gedung.
Kita
ternyata masih bertanya, berkali-kali, kepada asap kota yang kekal. Tentang aroma
udara pagi yang tak lagi mudah dimengerti.
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pertanyaan untuk Asap Kota"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar