Mayhem…
Aku memiliki banyak pilihan atas dirimu, menelantarkan atau selamanya bersetia sampai menjadi tua bangka. Dan pilihan-pilihan lain yang mungkin tidak pernah kamu pikirkan. Hanya saja, hidup tidak selalu berpusat kepadamu. Tidak juga berpusat kepada diriku sendiri.
Ada banyak hal lain di luar kita, berpendar-pendar. Memburam, pun di dalam diri kita. Menginginkan juga ditarik ke dalam serabut akal. Ke buramnya ruang sadar.
Ya, adalah benar. Aku mencintaimu, sebagaimana gagasan-gagasan akar-akar yang rela terbenam demi menggapai sukma bumi. Sebagaimana pula ihwal ranting-ranting yang tulus mengering demi berbaur dengan angin.
Sebagaimana selama ini aku terlalu kerap meniada demi menyanjung apa yang samar di dalam hatimu.
Mayhem…
Peta mungkin sudah terlipat tapi percayalah, arah-arah, denah, marka, dan segala yang kita bubuhkan di dalamnya. Akan kekal di dalam batinmu, pun di batinku. Percaya jugalah, lusa, akan ada matahari yang lain di jendela mata kita.
Mengetuk dengan cahaya, memeluk dengan biru langit, mengusap dengan dingin angin, dengan segala apa saja yang di dunia ini begitu indah. Ketika waktu tiba, kita pun lupa nun jauh di lubuk ingatan masing-masing, sempat ada luka-luka.
Mayhem…
Aku padamu.
Bandung, 15 Februari 2015
Info Absurditas Kata
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Catatan Harian: Mayhem Aku padamu, Sebagaimana Akar Aku Rela Terbenam Memelukmu"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar