Tentang pemuatan cerpen ganda ini saya pernah menulis di sini (
Pemuatan Cerpen Ganda, Tanggung Jawab Siapa?) dan entah kapan kasus seperti ini akan berakhir?
Kalau mau jujur-jujuran, prinsipnya sederhana, hak cipta cerpen memang ada pada penulis, ia berhak untuk mengirimkan lagi naskahnya yang sudah dimuat ke redaksi lain (dengan satu syarat, BERMUKA TEBAL). Hihihi.
Kali ini saya tidak akan berpanjang membahasa masalah ini, terlebih kasusnya masih dilakukan orang yang itu-itu juga. Biarlah Tuhan yang memutuskan, siapa yang bebal dan siapa yang lebih bebal. Bagaimanapun di dunia ini ada prinsip keluarin modal sekecil-kecilnya raup untung segede-gedenya. Mungkin mereka penganut prinsip ini, kita hargai saja jalan hidupnya ini.
Tentang pemuatan cerpen ganda
Bahasa teman, "Maju terus, kagum aku."
Bahasa hater, "Geblek! Ganda nih! Asssuw!"
Bahasa penulis, "Was wes wos was wes wos." (Berisik BGT)
Bahasa redaktur, "Gggggh..." (Muka poker)
Bahasa penulis, "Sudah saya urus ke redaksi." (Sibuk ngurusin redaksi aja, kapan ngurusin aku ke KUA <--- kata pacarnya) #Euh
Bahasa pedagang di pasar, "Asin tawes 15 ribu perons. Bungkus?" (Keluhungan karya, nama penulis, nilai moral, merek, brand, apalah artinya semua itu di keramaian pasar? Nasibnya sama, jadi bungkusan.)
Ah, betapa malang penulis yang sengaja membiarkan cerpennya double publish, berarti dia akan mengalami dua kali menjadi bungkus ikan asin.
Sekarang mari kita tunggu, cerpen siapa yang besok akan dimuat ganda, mungkin cerpen kamu, mungkin cerpen dia lagi, mungkin cerpen saya, mungkin cerpen tukang asin?
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Lagi, Tentang Pemuatan Cerpen Ganda dan Tragisme Ikan Asin Busuk"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar