Contoh surat pembatalan/penarikan naskah cerpen ke redaksi koran/majalah ini saya buat sebagai pelajaran penting untuk diri saya sendiri dan semoga bermanfaat juga buat Sobat IAK yang mungkin sama-sama suka nulis
cerpen dan suka kirim karya ke media.
Begini ceritanya, pada tanggal 8 Juli 2015 kemarin, saya kirim cerpen ke redaksi Tribun Jabar (cuma satu judul). Sampai tanggal 8 Agustus 2015 nggak dimuat juga tuh cerpen :D hehehe. Kemudian saya kirim lagi deh ke redaksi Inilah Koran (tanggal 8 Agustus 2015)
Eh, tau-tau si cerpen tersebut dimuat di Tribun Jabar pada tanggal 9 Agustus 2015. Nah, saya masih beruntung. Coba kalau dua redaksi memuat cerpen itu? Kacau! Saya bisa kena bully :D
Nah, surat pembatalan/penarikan naskah ini salah satunya ditulis dengan tujuan tersebut, menghindari pemuatan ganda! Kalau udah dimuat di satu media ya tariklah cerpen yang sudah dimuat itu dari media lain.
Sejujurnya, nggak harus ditarik sih, biarin aja mau dimuat ganda juga, biar ganteng! #preeeet ah. Langsung aja, kita akan berbagi
Contoh Surat Pembatalan/Penarikan Cerpen.
Kepada yang Saya Hormati
Pimpinan Redaksi
Inilah Koran
di Bandung
Saya bermaksud menarik/membatalkan pengiriman cerpen berjudul 17.000 PULAU KOMUNIS yang saya kirim pada tanggal 8 Agustus 2015. Mohon agar cerpen tersebut tidak pernah dimuat di harian Inilah Koran. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang sebesarnya.
Bandung, 9 Agustus 2015
Hormat saya
Udah gitu aja, gampang kan?
Contoh surat pembatalan/penarikan cerpen di atas saya buat tanpa menyertakan alasan penarikan. Kamu boleh membuatnya dengan menyertakan alasan kamu sendiri.
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Contoh Surat Pembatalan/Penarikan Naskah Cerpen ke Redaksi Koran/Majalah"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar