Absurditas Kata - Sudah berapa buku yang kamu baca bulan ini? Pertanyaan itu pernah dilontarkan seorang kawan kepada saya. Emang penting jumlah buku yang dibaca? Emang jumlah punya pengaruh signifikan?
Ya bagi orang-orang tertentu penting banget, eksis banget, jumlah/size adalah segalanya bagi orang-orang tertentu. Sampai-sampai mereka berlomba selfie buku, lengkap dengan daftar buku yang sudah dibacanya.
Bagi saya secara pribadi jumlah bukan ukuran, bukan segalanya. Saya lebih senang menjadikan kedawaman/keselaluan/kerutinan sebagai ukuran, lebih jauh lagi pemahaman atas bacaan. Kedua hal itu (bagi saya) menjadi tolok-ukur dari proses membaca.
Minat baca itu bukan sesuatu yang bersifat bawaan tapi butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Secara naluri/kodrati pada hakikatnya manusia adalah mahluk yang membaca akan tetapi kodrat tersebut tidak lantas maujud, butuh proses pembiasaan untuk mewujudkannya.
Bayangkan, bila aksara dimaknai dan dirasai sebagaimana air, setiap orang akan selalu dahaga, selalu ingin membaca setiap hari, siang dan malam. Sebagaimana mereka butuh minum.
Bagaimana Menumbuhkan Minat Baca?
Saya tidak pernah menaruh harapan banyak pada negara, lembaga atau komunitas untuk menumbuhkan minat baca (terutama untuk arantum yang sudah dewasa) biarkan negara, lembaga dan komunitas mengurus dunia anak-anak yang memang masih butuh tangan-tangan pembimbing. Untuk kalian yang sudah gede, kalian bisa menumbuhkan minat baca, bisa menganggap aksara sebagaimana air adanya, bisa dahaga membaca setiap hari siang dan malam. Percayalah, itu susah!
Perjuangan menjaga minat baca, sekali lagi, susah! Kamu harus kejam kepada diri sendiri, bila benar-benar ingin menjadi orang yang suka baca, rutin membaca, dua cara singkat ini bisa dilakukan:
Baca apa saja! Dalam sehari kamu harus mewajibkan diri sendiri untuk membaca apa saja yang sifatnya cetak (bukan status FB atau chatingan di WA doang. Hindari juga membaca berita perkosaan, kriminal, pembunuhan, pembegalan, politik, dan aneka berita lainnya terlebih buatan KapanLagi, Merdeka, dan Tribun :D Hahaha.)
Cubit atau bila perlu gampar diri sendiri ketika ada hari yang luput tanpa membaca.
Caranya sesederhana di atas, hanya dua langkah. SELALU BACA dan HUKUMAN! Bila berhasil melakukan sadisme di atas setidaknya selama 1 bulan, kamu sudah bisa merasakan dampak signifikan, membaca menjadi bagian dari keseharian kamu, membaca bukan sesuatu yang malesin.
Bulan berikutnya, kamu bisa menambah aturan ketiga, penambahan waktu. Misalnya dalam sehari harus ada waktu yang dialokasikan khusus untuk membaca selama sekian belas menit. Lakukan secara rutin, walau sulit, walau terasa bagai neraka, percaya sajalah, setidaknya 3 bulan ke depan, kamu selalu dahaga aksara. Selamat hari buku nasional 2016, selamat menjadi sadis.
Info Absurditas Kata Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Minum Setiap Hari Baca Setiap Hari, Dahaga Aksara Setiap Hari"
Post a Comment
Berkomentar memakai akun Blogger akan lebih cepat ditanggapi, berkomentar memakai akun Facebook tergantung radar :D Terima kasih telah berkomentar